Archive for May, 2011


Pengertian kateterisasi

Kateterisasi uretra adalah suatu tindakan prosedural mengeluarkan urin melalui orificium uretra kedalam kandung kemih dengan menggunakan kateter steril ( Depkes RI, 2006 ). Pengertian lain katererisasi uretra adalah memasukkan kateter ke dalam buli-buli melalui uretra ( Purnomo, 2006 ). Istilah kateterisasi ini sudah dikenal  sejak zaman Hipokrates yang pada waktu itu menyebutkan tentang tindakan instrumentasi untuk mengeluarkan cairan tubuh.

Kateterisasi menetap adalah dengan memasang kateter dan dilakukan fiksasi dengan mengembangkan balon fiksasi sampai beberapa lama (kateter foley).

Gambar 2. Pemasangan kateter uretra

Sumber : www.emedicinehealth.procedure catheter ureter.com

 Tujuan kateterisasi

Tindakan kateterisasi ini dimaksudkan untuk tujuan diagnosis maupun untuk tujuan therapi ( Purnomo, 2006 ) :

1. Tindakan diagnosis antara lain :

a. Kateter pada wanita dewasa untuk memperoleh contoh urin guna pemeriksaan kulture urin. Tindakan ini diharapkan dapat mengurangi resiko terjadinya kontaminasi sampel urin oleh bakteri komensal yang terdapat disekitar kulit vulva atau vagina

b. Mengukur residu (sisa) urin yang dikerjakan sesaat setelah pasien miksi.

c.  Memasukkan bahan kontras untuk pemeriksaan radiologist antara lain :   sistografi atau pemeriksaan adanya refluks vesiko uretra melalui pemeriksaan  voiding cysto urethrografi (VCUG)

d. Pemeriksaan urodinamik untuk menentukan tekanan intravesika

e. Untuk menilai produksi urin pada saat dan setelah operasi besar.

2. Sedangkan tindakan kateterisasi urin untuk tujuan terapi antara lain :

a.  Mengeluarkan urin dari buli-buli pada keadaan obstruksi intravesikal baik yang disebabkan oleh hiperplasi prostat maupun oleh benda asing (bekuan darah ) yang menyumbat uretra.

b. Mengeluarkan urin pada disfungsi  buli-buli.

c. Diversi urin setelah tindakan operasi system urinary bagian bawah, yaitu pada prostatektomi, vesikolitotomy.

d. Sebagai splint setelah operasi rekonstriksi untuk tujuan stabilisasi uretra.

e. Pada tindakan keteterisasi bersih mandiri berkala (KBMB).

f. Memasukkan obat-obatan intaravesika antara lain sitostatika atau anti septic untuk buli-buli.

3.  Kesulitan dalam memasukkan kateter.

Kesulitan memasukkan kateter pada pasien pria dapat disebabkan oleh karena kateter tertahan diuretra pars bulbosa yang bentuknya seperti huruf “S”, ketegangan dari sfingter uretra eksterna karena klien merasa kesakitan dan ketakutan, atau terdapat sumbatan organik di uretra yang disebabkan oleh batu uretra, striktur uretra, kontraktur leher buli-buli, atau tumor uretra ( Purnomo,2006 ). Ketegangan sfingter uretra eksterna dapat diatasi dengan cara   :

a. Menekan tempat itu selama beberapa menit dengan ujung kateter sampai terjadi relaksasi sfingter dan diharapkan kateter dapat masuk dengan lancar ke buli-buli.

b. Pemberian anastesi topical berupa campuran lidokain hidroklorida 2 % dengan jelly 10-20 ml yang dimasukkan peruretrum, sebelum dilakukan kateterisasi

c. Pemberian sedative perenteral sebelum kateterisasi.

4.  Prinsip pemasangan kateter.

Setiap pemasangan kateter harus diperhatikan prinsip-prinsip yang tidak boleh ditinggalkan yaitu :

a. Pemasangan kateter dilakukan secara aseptik dengan melakukan disinfeksi secukupnya memakai bahan yang tidak menimbulkan iritasi pada kulit genetalia dan jika perlu diberi profilaksis antibiotik sebelumnya.

b. Diusahakan tidak menimbulkan rasa sakit pada pasien.

c. Dipakai kateter dengan ukuran terkecil yang masih cukup efektif untuk melakukan drainase urin yaitu untuk orang dewasa ukuran 16F-18F. Dalam hal ini tidak diperkenankan memakai keteter logam pada tindakan kateterisasi pada pria karena akan menimbulkan kerusakan uretra.

d. Jika dibutuhkan pemakaian kateter menetap, diusahakan memakai system tertutup yaitu dengan menghubungkan kateter pada saluran penampung urin (urinbag). Kateter menetap dipertahankan sesingkat mungkin sampai dilakukan tindakan definitive terhadap penyebab retensi urine. Perlu diingat bahwa makin lama kateter dipasang makin besar kemungkinan terjadi penyulit berupa infeksi atau cidera uretra.

Prosedur pemasangan kateter

Tindakan keteterisasi merupakan tindakan infasive dan dapat menimbulkan rasa nyeri sehingga jika dikerjakan dengan cara yang keliru akan menimbulkan kerusakan saluran uretra yang permanen ( Purnomo,2006 ). Oleh karena itu sebelum menjalani tindakan ini klien harus diberi penjelasan dan menyatakan persetujuan tindakan medik ( informed consent ).

1. Persiapan alat

a. Kateter steril, sesuai ukuran yang dibutuhkan.

b. Kapas sublimate steril dalam tempatnya.

c. Kain kasa steril bila perlu

d. korentang steril pada tempatnya

e. Lubrikan (cairan pelumas) /jelly

f. Bengkok dua buah untuk kapas kotor dan penampung urin

g. pinset anatomis steril

h. Sarung tangan steril

2. Persiapan klien

a. Klien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.

b. Pasien diatur dalam posisi dorsal recumbent

3. Pelaksanaan pemasangan keteter

a. Pasang sampiran/scherm dan pintu ditutup

b. Perlak dan alas diletakkan dibawah bokong

c. Letakkan dua bengkok diantara kedua tungkai klien

Teknik pemberian jelly

1. Kateter dengan jelly yang dilumuri pada ujung kateter ( Purnomo,2006 ) :

a.   Penderita tidur terlentang, operator berdiri disebelah kanan penderita.

b.   Pakai sarung tangan steril, desinfeksi sekitar genetalia eksterna kemudian tutup dengan doek lubang, meatus uretra eksterna dibersihkan dengan larutan anti septik, pada yang belum sirkumsisi preputium harus dibuka lebih dahulu.

c.   Kateter yang telah diolesi dengan pelican/ K.Y. jelly dimasukkan keadalam urefisium eksterna. Pelan-pelan kateter didorong masuk dan kira-kira pada daerah bulbo-membranasea ( yaitu daerah sfingter uretra eksterna ) akan terasa tahanan  dalam hal ini pasien diperintahkan untuk mengambil nafas dalam supaya sfingter uretra eksterna menjadi lebih rileks.

d. Kateter terus didorong hingga masuk ke buli-buli yang ditandai dengan keluarnya urin dari lubang kateter.

e.   Sebaiknya kateter terus didorong masuk ke buli-buli lagi hingga percabangan kateter menyentuh meatus uretra eksterna.

f. Balon kateter dikembangkan, fiksasi dengan memasukkan aquades steril 5-10 ml, bila tidak menetap kateter dicabut perlahan-lahan sambil klien dianjurkan menarik nafas panjang.

2. Prosedur pemasangan  dengan jelly yang dimasukkan langsung pada meatus uretra eksterna ( Dudley, Eckersley, dan Paterson, 2007 ).

a. Tangan kiri petugas memegang penis klien dengan kain pengalas atau kasa. Preputium ditarik sedikit kepangkalnya dan dibersihkan dengan kapas sublimate  sekurang-kurangnya tiga kali.

b. Dengan memakai sarung tangan, spuit 10 cc yang sudah terisi jelly kemudian tangan kanan menyemprotkan jelly kedalam meathus uretra eksterna, urut kearah proksimal, dan biarkan jelly beberapa saat.

c.  Kateter dimaksukkan kedalam uretra perlahan-lahan dan pasien dianjurkan untuk menarik nafas panjang selanjutnya sama dengan cara pertama.

d. Setelah selesai pasien dirapikan kembali.

e.Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ketempat semula.

MUTIARA KATA

Posted: May 20, 2011 in Uncategorized
Tags: ,

Saat bertemu teman yang dapat dipercaya, rukunlah bersamanya.
Karena seumur hidup manusia, teman sejati (sahabat) tak mudah ditemukan.

Saat bertemu penolongmu,
Ingat untuk berterima kasih padanya.
Karena ialah yang membantu mengubah hidupmu

Saat bertemu orang yang pernah kau cintai,
Tersenyumlah dengan wajar .
Karena ia lah orang yang membuatmu lebih mengerti tentang cinta

Saat bertemu orang yang pernah kau benci,
Sapalah dengan tersenyum.
Karena ia membuatmu semakin teguh / kuat.

Saat bertemu orang yang pernah mengkhianatimu, Baik-baiklah berbincanglah dengannya.
Karena jika bukan karena dia, hari ini engkau tak memahami dunia ini.

Saat bertemu orang yang tergesa-gesa meninggalkanmu,
Berterima-kasihlah bahwa ia pernah ada dalam hidupmu.
Karena ia adalah bagian dari nostalgiamu

Saat bertemu orang yang pernah salah-paham padamu,
Gunakan saat tersebut untuk menjelaskannaya.
Karena engkau mungkin hanya punya satu kesempatan itu saja untuk menjelaskan

Dan Saat engkau bertemu seseorang yang saat ini menemanimu seumur hidup (suami / istri) kita,
Berterima-kasihlah sepenuhnya bahwa ia mencintaimu.
Karena saat ini kalian mendapatkan kebahagiaan dan cinta sejati yang kau cari

Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan.
Tetapi sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

Dalam hidup,terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia

Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi.
Jadilah seperti yang kamu inginkan, kerna kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.

Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum.
Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.

Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia, cukup
cubaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi
manusia yang sesungguhnya, dan cukup harapan untuk membuat kamu positif terhadap kehidupan.

Yang memimpin wanita bukan akalnya, melainkan hatinya.

Hari ini bila ia datang, jangan biarkan ia berlalu pergi. Esok kalau ia masih bertandang, jangan harap ia akan datang kembali

Sesuatu yang baik, belum tentu benar.
Sesuatu yang benar, belum tentu baik.
Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga.
Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus.

Agama menjadi sendi hidup, pengaruh menjadi penjaganya. Kalau tidak bersendi, runtuhlah hidup dan kalau tidak berpenjaga, binasalah hayat. Orang yang terhormat itu kehormatannya sendiri melarangnya berbuat jahat. -Pepatah Arab

Jangan tertarik kepada seseorang kerna parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya kerna kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, kerna hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah.

Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya,
tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

Masa depan yang cerah selalu tergantung pada masa lalu yang dilupakan.
Kita tidak dapat meneruskan hidup dengan baik jika tidak dapat melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

Tentang Waktu

Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan.
Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi.
Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.
Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan.
Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.
Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.
Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti.
Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.
Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga.

Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal peribadi yang paling waspada DIAM. Bahasa yang paling manis SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK.

Wanita yang cantik tanpa peribadi yang mulia ,umpama kaca mata yang bersinar-bersinar, tetapi tidak melihat apa-apa

Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu perbuatan baik walaupun hanya sekadar senyuman.

Anda bukan apa yang anda fikirkan tentang anda, tetapi apa yang anda fikirkan itulah anda

Hidup tak selalunya indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam kenangan.

Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan. Perjuangan memerlukan ketabahan.
Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.

Kekayaan bukanlah satu dosa dan kecantikan bukanlah satu kesalahan.
Oleh itu jika anda memiliki kedua-duanya janganlah anda lupa pada Yang Maha Berkuasa.

Sampan tidak akan dapat belayar di padang pasir betapa pun jua empuknya pasir itu-Pepatah Arab

Perjalanan seribu batu bermula dari satu langkah.
– Lao Tze

Kalaulah anda tidak mampu untuk menggembirakan orang lain, janganlah pula anda menambah dukanya.

Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit dan rendahkan hatimu serendah mutiara di lautan

Saya percaya, esok sudah tidak boleh mengubah apa yang berlaku hari ini, tetapi hari ini masih boleh mengubah apa yang akan terjadi pada hari esok.

Sumber : Puisionline.com

STROKE

Posted: May 20, 2011 in Materi Keperawatan
Tags: ,


1. Pengertian

Menurut WHO( 1989) Stroke adalah deficit neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal otak yang terkena (Gofir, 2007 )

2. Klasifikasi stroke

Berdasarkan proses patologi dan gejala klinisnya stroke dapat diklasifikasikan menjadi:

a.Stroke hemoragik
Terjadi perdarahan cerebral dan mungkin juga perdarahan subarachnoid yeng disebabkan pecahnya pembuluh darah otak. Umumnya terjadi pada saat melakukan aktifitas, namun juga dapat terjadi pada saat istirahat. Kesadaran umumnya menurun dan penyebab yang paling banyak adalah akibat hipertensi yang tidak terkontrol.

b. Stroke non hemoragik
Dapat berupa iskemia, emboli, spasme ataupun thrombus pembuluh darah otak. Umumnya terjadi setelah beristirahat cukup lama atau angun tidur. Tidak terjadi perdarahan, kesadaran umumnya baik dan terjadi proses edema otak oleh karena hipoksia jaringan otak (Brunner and Suddarth, 2005).

Stroke non hemoragik dapat juga diklasifikasikan berdasarkan perjalanan penyakitnya, yaitu :

1. TIA’S (Trans Ischemic Attack)
Yaitu gangguan neurologist sesaat, beberapa menit atau beberapa jam saja dan gejala akan hilang sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.

2. Rind (Reversible Ischemic Neurologis Defict)
Gangguan neurologist setempat yang akan hilang secara sempurna dalam waktu 1 minggu dan maksimal 3 minggu..

3. stroke in Volution
Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan yang muncul semakin berat dan bertambah buruk. Proses ini biasanya berjalan dalam beberapa jam atau beberapa hari.

4. Stroke Komplit
Gangguan neurologist yang timbul bersifat menetap atau permanent (Ngurah, 2006).

3. Etiologi
Ada beberapa factor risiko stroke yang sering teridentifikasi, yaitu ;

a. Hipertensi, dapat disebabkan oleh aterosklerosis atau sebaliknya. Proses ini dapat menimbulkan pecahnya pembuluh darah atau timbulnya thrombus sehingga dapat mengganggu aliran darah cerebral.

b. Aneurisma pembuluh darah cerebral
Adanya kelainan pembuluh darah yakni berupa penebalan pada satu tempat yang diikuti oleh penipisan di tempat lain. Pada daerah penipisan dengan maneuver tertentu dapat menimbulkan perdarahan.

c. Kelainan jantung / penyakit jantung
Paling banyak dijumpai pada pasien post MCI, atrial fibrilasi dan endokarditis. Kerusakan kerja jantung akan menurunkan kardiak output dan menurunkan aliran darah ke otak. Ddisamping itu dapat terjadi proses embolisasi yang bersumber pada kelainan jantung dan pembuluh darah.

d. Diabetes mellitus (DM)
Penderita DM berpotensi mengalami stroke karena 2 alasan, yeitu terjadinya peningkatan viskositas darah sehingga memperlambat aliran darah khususnya serebral dan adanya kelainan microvaskuler sehingga berdampak juga terhadap kelainan yang terjadi pada pembuluh darah serebral.

e. Usia lanjut
Pada usia lanjut terjadi proses kalsifikasi pembuluh darah, termasuk pembuluh darah otak.

f. Polocitemia
Pada policitemia viskositas darah meningkat dan aliran darah menjadi lambat sehingga perfusi otak menurun.

g. Peningkatan kolesterol (lipid total)
Kolesterol tubuh yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis dan terbentuknya embolus dari lemak.

h. Obesitas
Pada obesitas dapat terjadi hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah, salah satunya pembuluh drah otak.

i. Perokok
Pada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh nikotin sehingga terjadi aterosklerosis.

j. kurang aktivitas fisik
Kurang aktivitas fisik dapat juga mengurangi kelenturan fisik termasuk kelenturan pembuluh darah (embuluh darah menjadi kaku), salah satunya pembuluh darah otak (Brunner and Suddart, 2005).

4. Patofisiologi

a. Stroke non hemoragik
Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada jaringan otak. Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan neurologist fokal. Perdarahan otak dapat ddisebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.

b. Stroke hemoragik
Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan menimbulkan peningkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak sehingga timbul kematian. Di samping itu, darah yang mengalir ke substansi otak atau ruang subarachnoid dapat menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak dan penekanan pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah berkurang atau tidak ada sehingga terjadi nekrosis jaringan otak (Brunner and Suddart, 2005).

5. Tanda dan gejala

Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung pada daerah dan luasnya daerah otak yang terkena.

a. Pengaruh terhadap status mental
1). Tidak sadar : 30% – 40%
2). Konfuse : 45% dari pasien biasanya sadar

b. Daerah arteri serebri media, arteri karotis interna akan menimbulkan:
1). Hemiplegia kontralateral yang disertai hemianesthesia (30%-80%)
2). Afasia bila mengenai hemisfer dominant (35%-50%)
3). Apraksia bila mengenai hemisfer non dominant(30%)

c. Daerah arteri serebri anterior akan menimbulkan gejala:
1). hemiplegia dan hemianesthesia kontralateral terutama tungkai (30%-80%)
2). inkontinensia urin, afasia, atau apraksia tergantung hemisfer mana yang terkena

d. Daerah arteri serebri posterior
1). Nyeri spontan pada kepala
2). Afasia bila mengenai hemisfer dominant (35-50%)

e. Daerah vertebra basiler akan menimbulkan:
1). Sering fatal karena mengenai pusat-pusat vital di batang otak
2). Hemiplegia alternans atau tetraplegia
3). Kelumpuhan pseudobulbar (kelumpuhan otot mata, kesulitan menelan, emosi labil)

Apabila dilihat bagian hemisfer mana yang terkena, gejala dapat berupa:

a. Stroke hemisfer kanan
1). Hemiparese sebelah kiri tubuh
2). Penilaian buruk
3). Mempunyai kerentanan terhadap sisi kontralateral sebagai kemungkinan terjatuh ke sisi yang berlawanan

b. stroke hemisfer kiri
1). mengalami hemiparese kanan
2). perilaku lambat dan sangat berhati-hati
3). kelainan bidang pandang sebelah kanan
4). disfagia global
5). afasia
6). mudah frustasi (Brunner and Suddart, 2005).
6. Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan penunjang disgnostik yang dapat dilakukan adalah :
a. laboratorium: mengarah pada pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, kolesterol, dan bila perlu analisa gas darah, gula darah dsb.
b. CT scan kepala untuk mengetahui lokasi dan luasnya perdarahan atau infark
c. MRI untuk mengetahui adanya edema, infark, hematom dan bergesernya struktur otak
d. Angiografi untuk mengetahui penyebab dan gambaran yang jelas mengenai pemuluh darah yang terganggu (Ngurah, 2006).

7 Penatalaksanaan medis

Secara umum, penatalaksanaan pada pasien stroke adalah:
a. Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi miring jika muntah dan boleh dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil
b. Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu diberikan ogsigen sesuai kebutuhan
c. Tanda-tanda vital diusahakan stabil
d. Bed rest
e. Koreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia
f. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
g. Kandung kemih yang penuh dikosongkan, bila perlu lakukan kateterisasi
h. Pemberian cairan intravena berupa kristaloid atau koloid dan hindari penggunaan glukosa murni atau cairan hipotonik
i. Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau suction berlebih yang dapat meningkatkan TIK
j. Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik. Jika kesadaran menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang NGT (Ngurah, 2005).

8. Penatalaksanaan spesifik berupa:

a. Stroke non hemoragik: asetosal, neuroprotektor, trombolisis, antikoagulan, obat hemoragik
b. Stroke hemoragik: mengobati penyebabnya, neuroprotektor, tindakan pembedahan, menurunkan TIK yang tinggi (Ngurah, 2005).

9. Komplikasi

Komplikasi stroke menurut Satyanegara (1998):
a. Komplikasi Dini (0-48 jam pertama)
1) Edema serebri: defisit neurologis cenderung memberat, dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial, herniasi, dan akhirnya menimbulkan kematian.
2) Infark miokard: penyebab kematian mendadak pada stroke stadium awal.

b. Komplikasi Jangka pendek (1-14 hari pertama)
1) Pneumonia: Akibat immobilisasi lama
2) Infark miokard
3) Emboli paru: Cenderung terjadi 7 -14 hari pasca stroke, seringkali pada saat penderita mulai mobilisasi.
4) Stroke rekuren: Dapat terjadi pada setiap saat.

c. Komplikasi Jangka panjang
Stroke rekuren, infark miokard, gangguan vaskular lain: penyakit vascular perifer (Ngurah, 2005).
Menurut Smeltzer (2001), komplikasi yang terjadi pada pasien stroke yaitu:
1). Hipoksia serebral diminimalkan dengan memberi oksigenasi
2). Penurunan darah serebral
3). Embolisme serebral.
4). Kontraktur (kecacatan)